Indonesia telah menyusun skenario untuk mencapai pembangunan rendah karbon. Tentu, upaya ini harus dibutuhkan sinergi antara sektor yang satu dengan sektor lainnya, seperti sektor pertanian dan sektor kehutanan. Salah satu langkah yang harus dilakukan adalah penerapan ekonomi sirkular dalam pola bisnis perkebunan. Tantangan dan hambatan Indonesia akan pertimbangan kualitas produk yang harus memperhatikan aspek lingkungan hidup dan berkelanjutan. Oleh karena itu, transparansi data dan sinergitas program sertifikasi lahan (bukan hutan) dan pengolahan industri hilir melalui riset perkebunan yang tepat harus semakin digencar. Artikel ini dilakukan secara tinjauan literatur sistematis. Tinjauan pustaka sistematis didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, menilai, dan menafsirkan semua bukti penelitian yang tersedia dengan tujuan untuk memberikan jawaban untuk pertanyaan penelitian tertentu. Analisis dari studi dasar yang dipilih mengungkapkan bahwa dekarbonisasi bukanlah jalan yang mudah dan membutuhkan waktu proses yang panjang, teknologi, serta investasi. Disimpulkan beberapa upaya dalam mewujudkan dekarbonisasi seperti perbaikan sistem produksi dan hasil produk riset, teknologi dan aplikasi emisi, pembangunan rendah karbon, dan pengembangan talenta dan ekonomi hijau.