Ancaman resesi global semakin dirasakan di setiap sendi perekonomian negara-negara di dunia yang diindikasikan dengan melemahnya pertumbuhan ekonomi secara global termasuk perekonomian negara-negara tujuan ekspor komoditas perkebunan Indonesia. Ancaman krisis ini semakin nyata sebagai akibat dari terjadinya konflik perang antara Rusia-Ukraina, diperkuat dengan adanya perubahan dan anomali iklim serta ketidakpastian pandemi Covid-19. Berbagai dampak terhadap tekanan ekonomi negara Indonesia termasuk pada bisnis perkebunan lingkup PTPN Group antara lain terjadinya kenaikan inflasi, kelangkaan dan kenaikan harga input produksi, kelangkaan dan kenaikan harga energi, iklim investasi yang tidak kondusif, dan penurunan harga komoditas perkebunan yang disebabkan karena penurunan daya beli masyarakat di negara-negara tujuan ekspor komoditi perkebunan Indonesia. Untuk itu, dibutuhkan strategi mitigasi segera yang bersifat short-run dan long-run guna mengantisipasi atau meminimalkan dampak resesi ekonomi global pada bisnis PTPN Group. Mitigasi short-run harus dilaksanakan segera di tahun ini diantaranya urgensi evaluasi mitigasi resiko RJP dan RKAP 2022 serta penghematan cost production terutama kebutuhan energi dan pupuk agar kinerja investasi dan produktivitas unit-unit PTPN Group tetap dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan selama resesi ini terjadi.  Sedangkan mitigasi long-run adalah lesson learned dari terjadinya resesi global dan kondisi ketidakpastian lainnya dalam jangka panjang yaitu dengan menciptakan dan mengembangkan inovasi-inovasi dalam riset dan pengembangan produk dan bisnis PTPN Group yang adaptif, inovatif  dan kompetitif yang perlu didukung pula oleh kebijakan pemerintah dalam upaya kemandirian industri perkebunan Indonesia di masa depan.

Artikel SebelumnyaWood Pellet sebagai Alternatif Sumber Energi Terbarukan
Artikel SelanjutnyaSinergitas Perkebunan dan Kehutanan dalam Mewujudkan Program Dekarbonisasi

TINGGALKAN KOMENTAR

Mohon masukkan komentar Anda
Mohon masukkan nama Anda