Kopi merupakan komoditas pertanian utama bagi sebagian besar negara di dunia. Selama lima tahun terakhir produksi kopi dunia meningkat 21 juta karung. Selama lima tahun terakhir terjadi kenaikan konsumsi sekitar 10 juta karung, diduga terkait dengan meningkatnya trend minum kopi sebagai pengganti minuman beralkohol atau bersoda. Di semua negara konsumen kopi terbesar dunia terjadi peningkatan impor biji kopi, kecuali Jepang. Selama 5 tahun terakhir, terjadi penurunan stock biji kopi dunia sebanyak sekitar 10 juta karung. Selama 5 tahun terakhir, terjadi penurunan harga pada semua jenis kopi. Kebijakan yang terkait dengan supply dan demand adalah persyaratan sertifikat tentang sanitary and phytosanitary, serta dilakukan fumigasi di pelabuhan negara tujuan. Kebijakan yang terkait dengan harga biasanya dihubungkan dengan kualitas biji, dan adanya sertifikat sustainability. Produksi biji kopi Indonesia sekitar 600 ribu ton per tahun. Konsumsi kopi nasional Indonesia selama lima tahun terakhir menunjukkan kenaikan yang konsisten dengan estimasi rata-rata konsumsi kopi per kapita saat ini di Indonesia sekitar 1,11 kg/kapita/tahun. Ekspor dalam bentuk biji (green bean maupun sangrai) menurun, sebaliknya ekspor dalam bentuk bubuk, kopi instan, dan minuman kopi terus meningkat; kecuali kopi instan pada tahun 2019 tiba-tiba menurun. Stok biji kopi di Indonesia dalam 5 tahun terakhir menurun. Impor kopi oleh Indonesia selama 5 tahun terakhir terus meningkat, kecuali dalam bentuk biji sangrai yang sedikit menurun. Stok biji kopi di Indonesia selama 5 tahun terakhir terus menurun. Harga kopi arabika Indonesia selama 5 tahun terakhir menurun, sedangkan harga robusta Indonesia konstan. Pandemi Covid-19 berpengaruh terhadap semua aspek pangan dan pertanian, termasuk kopi. Kebijakan-kebijakan yang merangsang petani dan pekebun kopi untuk meningkatkan produksi dan mutunya sangat diperlukan.