Untuk mencapai target produksi gula menjadi 1,8 juta ton pada tahun 2024, dibutuhkan strategi pencapaian produktivitas gula meliputi: intensifikasi maupun ekstensifikasi luas areal baru, konversi HGU yang kurang optimal menjadi areal pengembangan tebu, dan kerjasama pemanfaatan lahan dengan memfokuskan pembangunan pabrik gula baru dan revitalisasi pabrik gula yang sudah ada agar terwujud swasembada gula konsumsi di Indonesia pada tahun 2024.
Selain itu, untuk mewujudkan modernisasi gula negara yang diusulkan oleh PTPN Group khususnya komoditas tebu dalam 1 entitas Sugar Company (SugarCo), sangat penting dilakukan penyelarasan SugarCo dengan pelaku industri perkebunan yaitu pemerintah, petani, perusahaan dan lembaga riset.
Untuk itu diselenggarakan diskusi oleh Holding Perkebunan Nusantara PT Perkebunan Nusantara III (Persero) bersama para stakeholders industri gula yang disajikan dalam Webinar Seri 2 bertemakan “Dukungan Inovasi dan Teknologi On Farm untuk Optimasi Produktivitas Tebu”. Diskusi ini diadakan secara virtual melalui Zoom Meeting pada Kamis 28 Oktober 2021 dengan narasumbernya adalah Ir. Eka Sugiyarta, MS, Dr. Ir. Purwono, MS, dan H. Abdul Wachid.
Dalam pembukaan webinar ini, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Dr. Mohammad Abdul Ghani memaparkan bahwa harus dilakukan peningkatan produktivitas gula dalam waktu 3-4 tahun ke depan. Untuk dapat mewujudkannya diperlukan sinergitas PTPN dengan seluruh elemen bangsa agar terwujud industri gula yang mandiri. Selain itu melalui kolaborasi dengan mitra global dalam kegiatan perluasan areal perkebunan. Sehingga petani-petani sebagai pelaku industri hulu dapat diberdayakan. Hal ini sesuai dengan pidato Presiden Jokowi dalam kunjungannya ke lokasi panen tebu di Sulawesi Tenggara “Membuka industri, membuka pabrik gula, berarti membuka lapangan kerja bagi masyarakat”.
Kegiatan webinar ini dipandu oleh moderator Ir. Yadi Yusriadi, MM. sebagai Pemerhati Gula, ia mengawali pernyataannya bahwa dalam lima tahun terakhir ini produksi gula secara nasional mengalami stagnasi sehingga diperlukan penjelasan lebih detail dari para narasumber untuk menjawab permasalahan tersebut. Peneliti Senior Pemulia Tanaman P3GI, Eka Sugiyarta menjelaskan tentang strategi peningkatan produktivitas serta penerapannya. Pemaparannya ditutup dengan pernyataan bahwa penataan varietas dijadikan sebagai pedoman untuk memanfaatkan potensi varietas dalam upaya meningkatkan produktivitas gula.
Purwono dari Staf Pengajar Departemen Agronomi dan Holtikultura Fakultas Pertanian IPB University menambahkan bahwa penataan varietas tersebut adalah bagian dari langkah inovasi yang harus dilakukan untuk menaikkan rendemen. Tidak hanya itu, inovasi yang dapat dilakukan melalui pengadaan bibit bermutu dengan jumlah cukup, waktu yang tepat, dan harga yang wajar, aplikasi pemupukan, penggunaan alat dan mesin pertanian, manajemen tebang dan angkut yang baik, dan waktu penggilingan yang tepat. Abdul Wachid dari Praktisi Perkebunan menambahkan perlu adanya redesain pola kemitraan tebu rakyat hal ini guna adalah mewujudkan kemandirian industri gula dan petani, baik secara ekonomi dan sosial melalui usaha tani tebu yang menguntungkan.
Menurut Dr. Iman Yani Harahap, “Pentingnya kelembagaan petani dari rakyat karena hal ini merupakan salah satu faktor untuk mendukung swasembada gula secara nasional. Inovasi teknologi On Farm kolaborasi antara PPKS dan P3GI telah meliris pupuk hayati berbahan baku utama blotong. Penggunaan pupuk hayati ini dapat memenuhi kebutuhan pemupukan hingga dua ribu hektar. Tentu hal ini berdampak pada penurunan biaya produksi yaitu sebanyak 30% penggunaan pupuk anorganik ,” ujar Direktur PT Riset Perkebunan Nusantara dalam menutup kegiatan diskusi.
Webinar ini diikuti oleh 290 peserta dari berbagai kalangan Pemerintah yaitu Direksi Holding Perkebunan Nusantara III, Dewan Komisaris, Direksi dan jajaran PTPN Grup (PTPN I-XIV), dan para undangan Perwakilan Kementerian, Asosiasi, Perguruan Tinggi serta lainnya. Webinar Seri 2 – Dukungan Inovasi dan Teknologi On Farm untuk Optimasi Produktivitas Tebu dapat disaksikan kembali dalam Youtube channel Riset Perkebunan Nusantara melalui tautan https://www.youtube.com/watch?v=ZOKNRbh8y4w&t=5932s
(PLL)