Tahun 2020 telah berlalu, ditengah pandemi COVID-19 yang berdampak nyata pada berbagai sektor perekonomian nasional dan dunia. Hal ini menyebabkan perlambatan ekonomi yang secara signifikan lebih dahsyat dibandingkan dengan tahun 2019. Seperti dilansir dari kemenkeu.go.id (05/11/2020), perekonomian Indonesia tumbuh sebesar -5,32% (YoY) pada Triwulan II 2020, dan membaik pada Triwulan III 2020 sebesar -3,49% (YoY).

Berbeda dengan pereknomian nasional yang tumbuh negatif, sektor pertanian justru mengalami peningkatan pada Triwulan II dan III tahun 2020. Pada Triwulan II 2020, PDB sektor pertanian tumbuh 16,24% dan pada Triwulan III 2020 tumbuh 2,15%. Subsektor perkebunan menjadi salah satu pondasi utama yang menopang pertumbuhan positif PDB sektor pertanian pada triwulan III 2020 sebesar Rp163,49 triliun atau 28,59%. Hal ini dikarena dorongan peningkatan permintaan komoditas perkebunan seperti karet alam, cengkeh, lada, dan tembakau serta peningkatan ekspor untuk komoditas olahan  minyak kelapa sawit (CPO).

Dikutip dari ditjenbun.pertanian.go.id (21/12/2020), Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor perkebunan pada periode Januari-Oktober 2020 sebesar Rp359,5 Triliun Rupiah atau naik 11,6% dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar 322,1 triliun. Capaian ini menandakan, sub sektor perkebunan merupakan kontributor terbesar ekspor di sektor pertanian (90,92%). Kelapa sawit, karet, kakao, kelapa dan kopi menjadi komoditi dengan lonjakan nilai ekspor paling besar selama Januari-Oktober 2020. Ekspor perkebunan tertinggi terjadi di bulan Oktober 2020 sebesar Rp38,46 Triliun Rupiah atau naik 8,76% dari bulan September 2020.

Selain dari aspek peningkatan nilai ekspor, kinerja perkebunan dapat diulas dari Nilai Tukar Petani (NTP). Sesuai data BPS bahwa NTP pertanian meningkat tajam dari 99,45 pada Juni 2020 menjadi 102,86 pada November 2020. Bahkan, NTP sub sektor tanaman perkebunan telah mencapai 110 pada bulan November 2020 atau naik sebesar 2,25% dari Bulan Oktober 2020. Kenaikan utamanya dipicu oleh kenaikan harga komoditas kelapa sawit dan karet di pasar internasional.

Kinerja di atas diharapkan dapat menjadi pemicu performa sektor pertanian khususnya subsektor perkebunan pada 2021. Peningkatan ekspor komoditi perkebunan dan NTP diharapkan masih berpeluang untuk terus meningkat di 2021 meskipun di awal tahun pandemi COVID-19 belum sepenuhnya berakhir.

Penulis:
Andre Dani Mawardhi, SP

Sumber:
https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/menkeu-triwulan-iii-2020-pertumbuhan-ekonomi-indonesia-tunjukkan-perbaikan-signifikan/ http://ditjenbun.pertanian.go.id/2020/#:~:text=Berdasarkan%20data%20Badan%20Pusat%20Statistik,2019%20sebesar%20322%2C1%20triliun.

Artikel SebelumnyaAnalisis Kinerja dan Prospek Komoditas Teh
Artikel SelanjutnyaPrioritas Kebijakan Komoditas Teh untuk Penyelamatan Perkebunan Teh Nasional

2 KOMENTAR

  1. sepertinya pertumbuhan di sektor pertanian akan meningkat seiring belum divaksin nya seluruh masyarakat indonesia khususnya, dan masyarakat dunia pada umumnya. Semoga sektor pertanian dapat terus memberikan pondasi yang kuat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi indonesia lagi

    • Amin, terima kasih. Mari kita bersama memajukan sektor pertanian nasional demi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salam Inovasi Perkebunan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Mohon masukkan komentar Anda
Mohon masukkan nama Anda