PT RPN – PPTK Akan Selenggarakan Webinar untuk Meningkatkan Kinerja Agroindustri Teh dan Konsumsi Teh dalam Negeri

0
1285

Teh merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan yang berkontribusi pada aspek sosial, lingkungan dan ekonomi yaitu sebagai penghasil devisa ekspor sebesar 108 juta USD di tahun 2018 atau sekitar 1,5% dari PDB sektor pertanian (Rp.1005,4 T), sumber pendapatan petani, peng­hasil bahan baku industri, penyerapan lapangan kerja bagi lebih dari 180 ribu pekerja, pengembangan agroindustri wilayah, dan pelestarian lingkungan berupa konservasi tanah, air, dan biodiversitas. Berdasarkan status pengusahaannya, teh di Indonesia terbagi menjadi tiga pelaku, yaitu Perkebunan Besar Negara/PBN atau PTPN, Perkebunan Besar Swasta/PBS, dan Perkebunan Rakyat, yang ketiganya selama lima tahun terakhir terus mengalami penurunan kinerja (BPS, 2018).

Menurunnya kinerja agroindustri teh nasional terjadi karena belum dapat diatasinya masalah-masalah yang dihadapi oleh pelaku teh Indonesia. Permasalahan tersebut antara lain, rendahnya produktivitas tanaman karena masih minimnya adopsi penggunaan benih teh unggul, terbatasnya penguasaan teknologi peningkatan nilai tambah dari kegiatan pengolahan produk, serta tingkat cost produksi yang semakin tidak efisien sehingga banyak terjadi alih fungsi lahan, lemahnya penerapan teknologi Good Agriculture Practices (GAP), Good Manufacturing Process (GMP), dan Good Handling Product (GHP), termasuk standardisasi kualitas produk yang disyaratkan seperti SNI ataupun ISO yang diberlakukan untuk pasar domestik dan internasional menyebabkan produk teh Indonesia kurang berdaya saing.

Namun demikian, di tengah kondisi over supply di pasar internasional dan posisi perdagangan teh Indonesia yang relatif tetap sebagai produsen ketujuh dan pengekspor teh kesembilan dengan pangsa yang volume yang terus menurun, adanya trend peningkatan permintaan konsumsi akan produk yang baik untuk kesehatan dan harga jual teh secara global yang cukup tinggi memberikan optimisme untuk perbaikan industri teh ke depannya.

Dalam rangka mengantisipasi hal tersebut, PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) bersama dengan PPTK Gambung sebagai institusi yang diberi mandat untuk meneliti komoditas teh akan menyelenggarakan webinar bertema Pesona dan Eksotis Teh Indonesia pada tanggal 21 Oktober 2020 dimulai pada pukul 14.00 dengan narasumber Webinar terdiri dari Bapak Gubernur Jawa Barat, Pusat Penelitian Teh dan Kina, dan Tea Expert Nasional. Diharapkan acara ini dapat meningkatkan potensi & keunggulan pesona serta eksotika teh Indonesia untuk memperbaiki industri teh nasional dan masyarakat mengetahui manfaat mengonsumsi teh bagi kesehatan terutama pada saat pandemik COVID-19. Untuk yang berminat untuk berpartisipasi dapat menghubungi https://linktr.ee/rpn.id.

Artikel SebelumnyaPT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) Siap Kembali Menjadi Tuan Rumah Kontes Kopi Specialty Indonesia (KKSI) ke-12
Artikel SelanjutnyaImplikasi Diberlakukannya UU Cipta Kerja pada Sektor Perkebunan

TINGGALKAN KOMENTAR

Mohon masukkan komentar Anda
Mohon masukkan nama Anda