Perkembangan Revolusi Industri 4.0 di Perkebunan

0
2789

Ditulis Oleh : Marcelino Christian Valentino
Picture Credits: paktanidigital.com

Sobat, pernahkah kalian mendengar tentang Revolusi Industri 4.0? ya, pastinya kita seringkali mendengar hal ini. Revolusi Industri ini sudah dimulai pertama kali sejak abad ke-18, saat itu Revolusi Industri Pertama ditandai oleh mekanisasi produksi melalui tenaga uap dan lahirnya kelas proletariat. Tidak sampai disitu revolusi industri pun berkembang lagi hingga masuk kedalam revolusi industri kedua yaitu adanya otomisasi produksi massal. Perkembangan teknologi yang semakin maju memunculkan Revolusi Industri ketiga pada 1950-an yang ditandai dengan perkembangan sistem digital dan teknologi informasi.

Di era digital ini, dunia perkebunan pun dipenuhi isu revolusi industri 4.0 dimana sektor perkebunan diharapkan dapat memanfaatkan teknologi digital dalam proses pengembangannya. Salah satu tujuan revolusi industri 4.0 di sektor perkebunan adalah meningkatkan produktivitas perkebunan secara efektif dan efisien.

Dilansir dari kumparan.com, Revolusi Industri Keempat membuat batas antara dunia digital, fisik, dan biologis semakin tipis dan bahkan hilang. Kecerdasan buatan, teknologi robot, big data dan internet of things membuat semua elemen dalam kehidupan manusia terhubung dengan mudah. Beberapa pendapat bahkan sampai jauh berdebat mengenai arti keberadaan manusia di dunia ini yang semakin gampang tergantikan oleh teknologi.

Di Indonesia sendiri sudah mulai dikembangkan teknologi-teknologi mutakhir seperti penggunaan teknologi survey tanaman berbasis Drone hingga pemantauan kandungan hara dengan kamera Near-Infra Red (NIR) yang kini telah menjadi terobosan baru dalam perkebunan presisi (precision agriculture) demi memasuki era revolusi industri 4.0 agar dapat bersaing di pasar internasional.

Lalu dari uraian penjelasan diatas , menurut sobat apakah Indonesia sudah siap memasuki era revolusi industri 4.0?. Menurut Global Competitiveness Report terbaru, sebuah laporan tahunan yang diterbitkan World Economic Forum, Indonesia saat ini berada di urutan ke-36 dari 137 ekonomi yang ada di dunia. Indonesia juga naik 5 (lima) peringkat dari tahun lalu dan menunjukkan performa yang sangat baik, utamanya karena besarnya pasar yang dimiliki (urutan ke-9 di dunia) dan stabilitas makroekonomi yang baik, lho sobat. Namun sayangnya dari segi teknologi, kesiapan Indonesia dinilai masih rendah (ranking ke-80). Ranking efisiensi labor market yang dimiliki juga masih rendah (urutan ke-96) dikarenakan rendahnya fleksibilitas penentuan gaji dan masih terbatasnya keterwakilan perempuan dalam angkatan kerja.

Wah, tentunya hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah Indonesia ya sobat. Perlu bagi Indonesia untuk meningkatkan kemampuan teknis SDM yang ada agar Indonesia siap memasuki era revolusi Industri 4.0. Lalu bagaimana perkembangan revolusi industri 4.0 di tahun 2019 ini? Apakah di tahun ini Indonesia benar-benar sudah siap memasuki era revolusi industri 4.0?

(Dari Berbagai Sumber)

Artikel SebelumnyaMasalah Maximum Residue Limits (MRL) Anthraquinone (9,10-AQ) pada Komoditi Teh Indonesia di Pasar Eropa
Artikel SelanjutnyaTeknologi untuk Memproduksi Teh dengan Kandungan 9,10-AQ di Bawah MRL (0,02 ppm)

TINGGALKAN KOMENTAR

Mohon masukkan komentar Anda
Mohon masukkan nama Anda