Pada edisi kali ini tim Deplantation berkesempatan untuk berkunjung ke Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) yang terletak di Gambung, Jawa Barat. Tim Deplantation disambut dengan hangat oleh tim peneliti Teknologi Pasca Panen PPTK Gambung yang siap sedia memberikan informasi mengenai Gamboeng White Tea/ Teh Putih produksi PPTK. Ditemui dikantornya, Shabri, S.Si sebagai salah satu tim peneliti Teknologi Pasca Panen, PPTK Gambung mengungkapkan bahwa teh putih Gamboeng ini mulai diteliti pada tahun 2007-2008, teh putih ini merupakan sub kegiatan penelitian teknologi pengolahan teh semi-fermentasi berkatekin tinggi yang diketuai oleh peneliti senior PPTK yaitu Ir. Tadjudin Abas, MS. Sejak tahun 2008 teh putih mulai dirintis dan diproduksi secara rutin dalam skala kecil (laboratorium mini processing) dan semakin berkembang pemasarannya. Untuk pemenuhan permintaan pasar, pertengahan tahun 2013 dilakukanlah scale up ke pabrik teh putih yang ada saat ini.
Shabri mengungkapkan bahwa Teh putih adalah pucuk teh belum mekar (peko) Camellia sinensis (Linnaeus) O. Kuntze yang diolah melalui proses dengan sesedikit mungkin mengalami proses oksidasi enzimatis. Teh putih merupakan jenis teh yang paling sedikit melalui rangkaian proses dan memiliki antioxidan tertinggi, sehingga white tea/ teh putih dikenal sebagai minuman kesehatan paling unggul. Bahannya hanya diambil dari pucuk yang masih kuncup saja, teh ini menghasilkan rasa yang lebih lembut dan menyegarkan serta beraroma wangi. Disebut teh putih, karena penampakan teh ini putih keperakan mengkilat yang ditimbulkan dari bulu-bulu kering dan halus yang menyelimutinya dan bentuknya runcing menyerupai jarum sehingga dinamakan “Silver Needle”.
Shabri, S.Si. Penelti Teknologi Pasca Panen, Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK), Gambung
Shabri mengatakan, tidak semua tanaman teh dapat menghasilkan teh putih yang bermutu tinggi. Untuk mendapatkan kenampakan teh yang putih mengkilat seperti Teh Putih Gamboeng ini hanya dihasilkan dari peko klon seri GMB pilihan yang memiliki bulu-bulu halus yang menyelimutinya. Dengan bahan baku dari pucuk teh yang belum mekar (peko), teh putih Silver Needle memiliki antioksidan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan teh jenis lainnya seperti teh hitam maupun teh hijau. Teh putih yang diproduksi oleh PPTK, diproses dari pucuk peko Camellia sisnensis var assamica klon seri GMB yang merupakan temuan PPTK. Teh Putih Gamboeng memiliki aroma perpaduan bunga dan buah-buahan dengan rasa manis, enak dan menyegarkan.
Hanya Kuncup Teh yang Belum Mekar (Peko) yang Digunakan Sebagai Bahan Baku The Putih.
“Teh putih produksi PPTK, Gambung ini sangat baik untuk kesehatan.” ujar Shabri, hal ini dikuatkan dengan publikasi hasil penelitian, studi literatur dan testimoni dari banyak orang yang mengungkapkan bahwa teh putih ini bermanfaat untuk: Kesehatan; seperti menangkal radikal bebas (antioksidan), meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan kolesterol, asam urat, diabetes melitus, menangkal perkembangan virus flu termasuk flu burung, dan lain-lain, serta untuk “Kecantikan” seperti mencegah penuaan, mencegah pengerutan kulit dan mencerahkan kulit, serta mencegah obesitas.
Produk Teh Putih Gamboeng yang diproduksi oleh PPTK
Saat ini, teh putih produksi PPTK, Gambung sudah dapat dipasarkan secara luas dan dapat dibeli secara langsung baik dengan cara off-line langsung ke PPTK, Gambung dan Gerai Cafe Co-Choc di PT Riset Perkebunan Nusantara, Bogor, dan juga secara online, melalui email ke alamat pemasaranpptk@gmail.com atau sekretariat.pptk@gmail.com, serta dapat juga melalui website resmi PPTK: www.gamboeng.com dan atau melalui telepon ke (022) 592-8785.