Hari Sawit Nasional: Momentum Pengembangan Kelapa Sawit Indonesia

4
3887

Hari Sawit Nasional ditetapkan setiap tanggal 18 November untuk memperingati penanaman perdana kelapa sawit di Indonesia secara komersil di kebun Sungai Liput dan Pulu Raja pada 18 November 1911. Pada tahun ini di tanggal yang sama, Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) menggelar konferensi pers Peringatan Hari Sawit Nasional dengan tema “Sawit Indonesia untuk Kejayaan Bangsa. Berbeda pada tahun 2017 ketika peringatan Hari Sawit Nasional pertama kali diselenggarakan, acara tersebut kali ini diselenggarakan melaluui Zoom Meeting mengingat Pandemi Covid-19. Namun demikian, konferensi pers tetap ramai diikuti oleh hampir 120 peserta dari berbagai pemangku kepentingan kelapa sawit nasional baik institusi seperti Kementan, Kemendag, BPDP Kelapa Sawit, GAPKI, CPOPC, APKASINDO, PT RPN, PPKS, MAKSI, APOLIN, Politeknik CWE, dan ITB maupun para tokoh seperti Soedjai Kartasasmita, Prof. Bungaran Saragih, Achmad Manggabarani, dan Delima Hasri Azhari.

Konferensi pers diawali dengan pembukaan dari Direktur Jenderal Perkebunan, Dr. Kasdi Subagyo yang mewakili Menteri Pertanian selaku Dewan Pengarah DMSI, Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, MH. Pada sambutannya, beliau menyampaikan Hari Sawit Nasional menjadi momentum yang tepat untuk menggerakan upaya pengembangan perkelapasawitan Indonesia untuk perekonomian ke depannya. Kelapa sawit dan komoditas pertanian lainnya pada 2020 menjadi salah satu sektor yang berkontribusi positif pada perekonomian nasional sebesar 2,5% pada Triwulan III 2020. Padahal sebagian besar sektor lainnya menunjukkan pertumbuhan yang negatif.

Di sisi lain, Direktur Jenderal Perkebunan menyampaikan pentingnya upaya untuk terus meningkatkan kinerja kelapa sawit nasional. Upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah RI dalam hal ini Kementerian Pertanian antara lain mendorong peningkatan kualitas dan diversifikasi produk turunan CPO yang bersertifikat ISPO, RSPO, maupun sertifikat lainnya. Selain itu, produktivitas perkebunan rakyat terus digenjot melalui program peremajaan sawit rakyat (PSR) dengan bantuan dana BPDP Kelapa Sawit. Selain itu, program lainnya yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian adalah peningkatan ekspor produk-produk pertanian termasuk kelapa sawit sebanyak tiga kali lipat. Menutup sambutannya, Direktur Jenderal Perkebunan berharap Indonesia dapat semakin eksis sebagai produsen kelapa sawit terbesar di dunia.

Ketua Umum DMSI, Ir. Derom Bangun juga memberikan paparannya dalam acara konferensi pers tersebut. Beliau menekankan pada proyeksi produksi dan pasar domestik yang akan bertumbuh pada 2025. Namun demikian, kepastian berusaha kebun kelapa sawit perlu diperhatikan oleh Pemerintah RI melalu regulasi-regulasi yang diterbitkan. Di aspek hilir, perkembangan dan kemajuan industri kelapa sawit didorong oleh sektor biohidrokarbon, refining oils and unmodified oils, biodiesel, dan oleochemicals. Tantangan mengenai isu lingkungan baik deforestasi begitupun isu pelanggaran HAM memang harus diatasi dengan memperbaikinya dengan pedoman SDG (Sustainable Development Goals) setelah berhasil menerapkan ISPO. Dalam penutupnya, Ir. Derom Bangun menyampaikan perkembangan penelitian yang sekarang didukung oleh BPDP Kelapa Sawit dan kemampuan perusahaan untuk menerapkan teknologi yang canggih dan berkembang, maka dapat diyakini masa depan Sawit Indonesia akan makin jaya.

Konferensi pers juga diisi dengan diskusi yang dimoderatori oleh Direktur Eksekutif GIMNI, Sahat M. Sinaga. Sejumlah pertanyaan diajukan baik kepada Direktur Jenderal Perkebunan, Ketua DMSI, dan stakeholders lainnya seputar kondisi kelapa sawit saat ini maupun prospek kelapa sawit ke depannya. Berbagai tantangan terutama seputar kampanye negatif yang terus menekan komoditas penyumbang devisa negara terbesar ini menjadi konsen para pelaku industri kelapa sawit.

Penulis:
Andre Dani Mawardhi, SP

Artikel SebelumnyaFenomena La Nina di Perkebunan Kelapa Sawit
Artikel SelanjutnyaAnalisis Kinerja dan Prospek Komoditas Gula

4 KOMENTAR

  1. Selamat hari sawit nasional
    Smg peran RPN, PPKS, makin meningkat dalam meningkatkan kinerja Sawit Sasional: PSR, Penyediaan teknologi, support negosiasi dalam diplomasi sawi nasional, standardisasi proses dan sustainability….

TINGGALKAN KOMENTAR

Mohon masukkan komentar Anda
Mohon masukkan nama Anda